Bali sedang berjuang melawan kebakaran yang berkobar di seluruh pulau yang bermula dari salah satu tempat pembuangan sampah terbuka terbesarnya. Kebakaran terjadi pada 12 Oktober 2023
Api berkobar sekitar pukul 11.00 WITA dan dengan cepat merambat hingga mengeluarkan kepulan asap hitam tebal yang membubung tinggi ke angkasa, terlihat dari berbagai sudut pandang kota.
Petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api besar di TPA Suwung di Denpasar selatan dan merupakan salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Bali. Letaknya hanya 6,5 km dari Pantai Sanur yang populer di sebelah timur dan 7,5 km dari Pantai Kuta di sebelah barat dan asapnya dapat terlihat dan tercium dari jarak berkilo-kilometer jauhnya.
Potensi Penyebab Kebakaran
Penyebab utama kejadian ini diyakini adalah pembakaran gas metana yang dihasilkan oleh penumpukan sampah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali juga mengaitkan kebakaran tersebut dengan kekeringan berkepanjangan yang diperparah dengan hembusan angin kencang.
Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa kebakaran di Suwung yang terjadi Kamis lalu dapat berlanjut selama berminggu-minggu karena gas metana yang terperangkap di bawah tumpukan sampah kering yang berbahaya masih menimbulkan risiko kebakaran yang sangat besar.
Lokasi TPA Suwung mencakup sekitar 32 hektar lahan dan lebih dari 20 hingga 30 persen lahannya telah terbakar, dan wilayah sekitarnya juga terkena dampaknya.
Dampak Kebakaran Terhadap Warga Bali
Saat ini terdapat kekhawatiran mengenai kualitas udara di wilayah tersebut, dimana banyak orang yang tinggal di sekitar lokasi pembuangan sampah terkena asap beracun dalam jumlah yang berbahaya.
Banyak orang tua menyatakan anak-anak mereka menderita infeksi sinus dan dada selama berminggu-minggu tanpa adanya infeksi bakteri atau virus yang muncul dalam pemeriksaan di rumah sakit.
Penduduk lokal dan wisatawan menggunakan media sosial untuk berbagi pengalaman mereka dengan beberapa keluhan berupa rasa gatal dan terbakar di mata serta kesulitan bernapas.
Wisatawan yang datang ke Canggu , sebuah desa resor yang populer, melaporkan adanya bau plastik terbakar di udara saat petugas pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan api.
Upaya Pemerintah untuk memadamkan api
Helikopter telah dikerahkan untuk mengebom lokasi tersebut dari atas, sementara ekskavator menelusuri sampah untuk membantu melepaskan panas yang membara di bawah dan memutus garis penahan api di seluruh lokasi besar tersebut.
Petugas pemadam kebakaran, bersama dengan tentara, polisi dan anggota masyarakat setempat berhasil mengendalikan api terbesar, tetapi rekaman dari hari Minggu menunjukkan anggota di lokasi tersebut masih terus berkobar.
Pasukan pemadam kebakaran melibatkan sepuluh mobil pemadam kebakaran ( damkar ) yang dikerahkan untuk memadamkan api di Tempat Pembuangan Akhir Daerah (TPA Suwung ) Sarbagita , Kota Denpasar. Pasukan ini terdiri dari enam unit dari Kota Denpasar, dua unit dari Kabupaten Badung, dan dua unit dari Kabupaten Gianyar .
Selain itu, satu unit loader dan empat ekskavator dikerahkan untuk memudahkan akses truk pemadam kebakaran, sehingga memperlancar kemampuan mereka dalam mengalirkan air.
“Sekarang kami melakukan operasi penyemprotan setiap tiga jam sekali. Meski tidak ada api, kami melakukan penyemprotan setiap tiga jam sekali hingga api benar-benar padam,” kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Trisna Dalem , kepada wartawan, Minggu.
Ketika kebakaran terus berdampak pada masyarakat lokal, sehingga banyak dari mereka tidak dapat bekerja sebagai akibatnya, masker, makanan, dan air telah disediakan, dan keluarga-keluarga rentan ditawari akomodasi di dekatnya.
Gedung-gedung pemerintah sedang dipersiapkan sebagai tempat penampungan dan tenda pengungsi, dan peralatan penting telah disiagakan,
Peristiwa nahas ini merupakan kejadian terbaru dari serangkaian kebakaran di TPA Suwung , yang pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2019 dan 2022.