Indonesia telah meluncurkan platform Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia (MaiA) , sistem AI yang didukung pemerintah yang dirancang untuk merevolusi layanan pariwisata dengan menawarkan pengalaman perjalanan yang dipersonalisasi, cerdas, dan berkelanjutan.
Apa itu MaiA?

MaiA (Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia) adalah platform AI yang baru diperkenalkan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia. Platform ini diluncurkan pada akhir November 2025 sebagai bagian dari program Pariwisata 5.0 , yang menekankan transformasi digital dan keberlanjutan dalam pariwisata.
Platform ini dapat diakses melalui indonesia.travel , berfungsi sebagai kurator digital dan teman perjalanan .
Fitur Utama
- Rekomendasi yang dipersonalisasi : Menyarankan destinasi berdasarkan preferensi wisatawan.
- Pembuatan rencana perjalanan otomatis : Membuat rute secara instan dengan aktivitas yang disesuaikan.
- Peta interaktif : Membantu wisatawan bernavigasi secara efisien.
- Dukungan multibahasa : Menyediakan informasi dalam berbagai bahasa untuk pengunjung internasional.
- Fokus keberlanjutan : Mendorong praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan inklusif.
Tujuan dan Visi
Indonesia ingin memperkuat posisinya di pasar pariwisata internasional. Wisatawan modern menuntut pengalaman yang personal, efisien, dan mudah diakses .
MaiA merupakan perwujudan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem pariwisata yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. MaiA sejalan dengan kampanye “Wonderful Indonesia” yang meningkatkan identitas pariwisata digital negara ini.
Mengapa Ini Penting?
- Untuk wisatawan : Perencanaan perjalanan lebih mudah, pengalaman lebih kaya, dan berkurangnya stres.
- Untuk Indonesia : Sebuah langkah strategis untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama di destinasi kompetitif seperti Bali.
- Untuk industri : Sebuah model bagaimana AI dapat mengubah pariwisata dengan memadukan teknologi dengan warisan budaya.
MaiA Indonesia bukan sekadar aplikasi perjalanan biasa—ini adalah inisiatif AI nasional yang dirancang untuk menjadikan pariwisata lebih cerdas, lebih inklusif, dan berdaya saing global. Ini mencerminkan bagaimana negara-negara memanfaatkan AI untuk membentuk kembali industri di luar teknologi, menanamkan kecerdasan ke dalam sektor budaya dan ekonomi.
