work in Japan

Kerja di Jepang: Realita atau Mimpi Indah Belaka?

Jepang menjadi salah satu negara yang dijadikan negara tujuan kerja bagi para tenaga Kerja Indonesia (TKI). Penurunan populasi dan usia tua membuat pemerintah Jepang menyambut baik tenaga kerja asing untuk berkontribusi pada negeri sakura. Belum lagi tawaran gaji yang lebih tinggi, serta kualitas hidup yang ditawarkan menjadi win-win solution bagi negara dan Tenaga Kerja Indonesia.

Tapi, tidak jarang juga banyak TKI yang menghadapi hari-hari pertama di Jepang dengan culture shock. Berikut beberapa hal yang sering banget bikin kaget.

Lingkungan yang Bersih dan Budaya Kerja yang Ketat

Budaya kerja Jepang berpegang erat pada kaizen (perubahan menjadi lebih baik) dan ketepatan waktu. Menurut studi oleh Japan Productivity Center (2023), 93% pekerja di Jepang menghargai efisiensi dan kualitas.

Orang Jepang sangat menghargai disiplin, ketepatan waktu dan efektivitas dalam bekerja. Lingkungan yang bersih dan aman menjadi salah satu dari yang paling utama dalam meningkatkan produktivitas pekerjaan mereka. 

Gaji Tinggi tapi Biaya Hidup Juga Tinggi

Patokan utama gaji di Jepang untuk pekerja asing (terutama dalam program Specified Skilled Worker (SSW), rata-rata berkisar antara Rp20-40 juta per bulan. Tentu saja, tingginya gaji bersanding dengan biaya hidup di Jepang yang juga jauh lebih tinggi dari tanah air.

Sebotol air mineral 500 ml di convenience store Jepang biasanya ¥100–¥120 (Rp11,310 – 13,572). Sementara air mineral 600 ml di minimarket kisarannya Rp2,500 – Rp4,000 tergantung merek dan lokasi. Ini artinya, harga air 500 ml di Jepang bisa sekitar 3-5× lipat lebih mahal dibanding Indonesia (untuk merek lokal dan botol ukuran sedang).

Kebutuhan Mendesak Keluarga Sering Membuat Resah

Oleh karena itu, Adaremit hadir untuk TKI yang rajin bertransaksi digital di Jepang. Bersanding dengan budaya kerja orang Jepang, Adaremit menawarkan fitur yang cepat, dan aman dan hemat saat bertransaksi. Kerjaan makin efektif dengan Adaremit!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *