Di Indonesia, kejadian penipuan digital melalui Google Maps semakin meresahkan. Baru-baru ini, beberapa kantor imigrasi terkena dampak penipuan di mana nomor WhatsApp palsu disisipkan ke dalam entri Google Maps. Taktik ini memanfaatkan kepercayaan publik terhadap informasi kontak resmi pada platform tersebut untuk menipu pengguna.
Google telah mengambil langkah hukum terhadap pelaku penipuan ini. Mereka bertekad menghentikan praktik jahat yang merugikan konsumen dan bisnis. Kasus ini mencakup lebih dari 350 profil bisnis palsu dan 14.000 ulasan palsu yang bertujuan untuk menarik korban. Google juga berupaya meningkatkan sistem keamanan untuk melindungi data pengguna dan memastikan informasi yang akurat dan terpercaya tetap tersedia bagi pengguna.
Penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan memverifikasi informasi kontak bisnis melalui kanal resmi, serta melaporkan kejanggalan yang ditemukan di Google Maps untuk membantu memerangi penipuan ini.