Forum Air Dunia (World Water Forum) diselenggarakan setiap tiga tahun antara Dewan Air Dunia dan negara tuan rumah. Indonesia akan menjadi tuan rumah Forum Air Dunia 2024. Forum ini menyediakan platform unik di mana komunitas air dan pengambil keputusan utama dapat berkolaborasi dan membuat kemajuan jangka panjang dalam mengatasi tantangan air global. Forum ini mempertemukan peserta dari semua tingkatan dan bidang, termasuk politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
Selama bertahun-tahun, jumlah orang yang berpartisipasi dalam Forum telah meningkat dari beberapa ratus menjadi puluhan ribu, baik dari komunitas internasional maupun negara tuan rumah. Berdasarkan momentum ini, Dewan mendorong Anda untuk bergabung dalam upaya Forum dan memperkuat kemampuan seluruh dunia untuk menanggapi tantangan terkait air di zaman kita.
Tema dan Tujuan forum
Forum Air Dunia (WWF) ke-10 mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” yang menyoroti pentingnya air sebagai sumber daya vital bagi kesejahteraan bersama. Forum ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan Kesadaran dan Komitmen: Meningkatkan kesadaran global terhadap tantangan air dan menumbuhkan komitmen kolektif terhadap solusi berkelanjutan.
- Kolaborasi Internasional: Mempromosikan kerja sama antar negara, sektor, dan komunitas dalam pengelolaan air.
- Inovasi dan Teknologi: Memperkenalkan dan mempromosikan inovasi dan teknologi terkini dalam pengelolaan air.
- Solusi Kebijakan: Membahas dan merumuskan kebijakan strategis yang dapat diterapkan di berbagai negara untuk mengatasi krisis air.
Peran Indonesia
Sebagai tuan rumah, Indonesia mempunyai peran strategis dalam memperkuat kerja sama regional dan global di bidang perairan. Pemerintah Indonesia berharap melalui forum ini, berbagai permasalahan air lokal dan global dapat diatasi dengan lebih efektif, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (20/5/2024). Dalam pidatonya, Jokowi memaparkan sistem irigasi Subak Bali , yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012 sebagai pengakuan atas signifikansi budaya, sejarah, dan ekologi.
Ketika dunia bergulat dengan meningkatnya permintaan air bersih di tengah meningkatnya populasi dan pertumbuhan industri, kebutuhan untuk pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan menjadi semakin penting.
