Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menggemparkan dunia dengan menjadi salah satu platform media sosial paling populer secara global. Dengan video berformat singkat dan tantangan viralnya, TikTok berhasil menarik perhatian jutaan pengguna dan menciptakan komunitas yang berkembang pesat. Namun, sebuah layanan yang telah dibuat oleh TikTok dan merupakan salah satu aspek keberhasilan TikTok yaitu TikTok Shop telah resmi ditutup di Indonesia, tetapi hal ini tidak berdampak dengan platform utamanya yaitu TikTok
Langkah tersebut akan berlaku mulai pukul 17.00 waktu Jakarta (10.00 GMT).
Pemerintah negara tersebut mengatakan peraturan tersebut bertujuan untuk membantu melindungi pengecer fisik dan online lokal.
Apa itu tiktok shop?
TikTok Shop diperkenalkan sebagai perluasan dari platform utama TikTok, memberikan ruang bagi penjual untuk memamerkan dan menjual produk mereka langsung kepada pengguna. Fitur ini dengan cepat mendapatkan popularitas, menarik sejumlah besar pemilik bisnis kecil, yang dikenal sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk bergabung dengan platform tersebut. TikTok Shop memungkinkan penjual-penjual ini untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mengakses basis pengguna TikTok yang besar.
Keberhasilan TikTok Shop terbukti dari banyaknya jumlah penjual dan pembeli yang menggunakan platform ini. Dengan jutaan UMKM dan pembuat afiliasi yang memanfaatkan TikTok Shop, platform ini menjadi pasar yang hidup, menawarkan beragam produk dan layanan. Penjual dapat mempromosikan penawaran mereka melalui konten TikTok yang menarik dan viral, memberikan pengalaman berbelanja yang unik dan interaktif bagi pengguna.
Mengapa Larangan?
Indonesia adalah negara pertama yang menguji coba layanan e-commerce aplikasi ini pada tahun 2021 dan menjadi salah satu pasar terbesar bagi TikTok Shop.
Dalam beberapa bulan terakhir, seruan untuk menerapkan peraturan yang mengatur media sosial dan e-commerce semakin meningkat, dimana para penjual offline merasa mata pencaharian mereka terancam oleh penjualan produk yang lebih murah di TikTok Shop dan platform lainnya.
Indonesia adalah salah satu pasar terbesar di dunia untuk TikTok Shop dan merupakan negara pertama yang merintis cabang e-commerce aplikasi ini.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bulan lalu: “Kita harus berhati-hati dengan e-commerce. Akan sangat baik jika ada peraturannya, namun bisa menjadi buruk jika tidak ada peraturannya.”
Pro dan kontra
Ritel online di Indonesia telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Nilai penjualan e-commerce akan meningkat lebih dari enam kali lipat antara tahun 2018 dan tahun depan hingga mencapai 689 triliun rupiah ($44 miliar; £36,5 miliar), menurut bank sentral negara tersebut.
TikTok Shop telah meningkatkan pangsa pasarnya sejak diluncurkan dua tahun lalu di pasar belanja online Indonesia, yang didominasi oleh platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.
Negara berpenduduk lebih dari 278 juta orang ini adalah rumah bagi 125 juta pengguna TikTok. Itu termasuk 6 juta penjual dan jutaan pembuat konten lainnya yang memperoleh uang menggunakan TikTok Shop untuk mempromosikan barang.
Pertumbuhan retail online berdampak besar pada pemilik toko fisik seperti Sukmamalingga yang sudah sembilan tahun memiliki toko yang menjual pakaian muslim seperti kaftan di Pasar Tanah Abang Jakarta.
“Tidak ada lagi pelanggan saya dari daerah di Indonesia yang berbelanja, padahal saya sering mengirimkan foto model baju baru,” ujarnya kepada BBC News Indonesia.
Penjual grosir jeans di Jakarta Stevanie Ahua memuji keputusan pemerintah tersebut, dengan mengatakan bahwa pendapatannya telah turun sebesar 60% dalam beberapa bulan terakhir karena pembeli beralih ke toko online.
Pembuat kue Bur Panji Made Agung di Bali mengaku kecewa dengan larangan tersebut.
“Bagi penjual seperti saya, TikTok bisa digunakan untuk softselling. Kita bisa menjadi influencer sekaligus penjual,” ujarnya.
Indonesia, dengan 125 juta pengguna, merupakan pasar global terbesar kedua bagi TikTok setelah Amerika Serikat, menurut data perusahaan. Namun negara ini kini menjadi negara pertama di kawasan yang mengambil tindakan melawan semakin populernya platform tersebut dalam perdagangan media sosial.
TikTok Indonesia mengatakan perusahaannya “sangat prihatin” dengan kebijakan tersebut, yang akan berdampak pada jutaan penjual dan kreator yang menggunakan TikTok Shop.
“Kami menghormati undang-undang dan peraturan setempat dan akan menempuh jalur konstruktif ke depan,” katanya.
UMKM dapat mendiversifikasi kehadiran mereka di berbagai platform, memanfaatkan pemasaran media sosial untuk mencapai audiens target mereka. Pembeli memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai produk dan penjual, mendapatkan manfaat dari pengalaman berbelanja online yang kompetitif dan beragam. Seiring dengan terus berkembangnya lanskap e-commerce, penjual dan pembeli harus beradaptasi, berinovasi, dan merangkul platform baru untuk berkembang di pasar digital.