Hong Kong high-rise fire

Ketika Menara Terbakar: Pelajaran dari Tragedi Tai Po

Kebakaran hebat baru-baru ini melanda kompleks perumahan bertingkat tinggi Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, menewaskan hampir 150 orang dan melukai puluhan lainnya. Ini adalah kebakaran paling mematikan di kota itu dalam beberapa dekade.

Fakta Penting Tentang Kebakaran

Hong Kong high-rise fire

Kebakaran terjadi di Wang Fuk Court, distrik Tai Po, Hong Kong pada 26 November 2025. Kebakaran tersebut menghanguskan tujuh dari delapan menara kompleks tersebut , masing-masing setinggi 31 lantai. Setidaknya 150 orang dipastikan tewas , menjadikannya kebakaran terburuk di Hong Kong sejak 1948. Ratusan orang dilaporkan hilang segera setelah kejadian. Di antara para korban terdapat seorang warga negara Filipina, yang dikonfirmasi oleh Konsulat Filipina.

Kompleks ini menampung 4.600 orang di sekitar 2.000 apartemen , dengan lebih dari sepertiganya berusia 65 tahun ke atas. Penyidik menduga perancah bambu dan jaring konstruksi yang digunakan selama renovasi terbakar, menyebarkan api dengan cepat. Alarm kebakaran yang rusak dan sealant busa yang mudah terbakar juga sedang diselidiki.

Petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api selama berhari-hari sebelum akhirnya berhasil memadamkannya. Lebih dari 900 warga dievakuasi ke tempat penampungan sementara. Polisi Hong Kong menangkap tiga pria dari sebuah perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan.

Mengapa Kebakaran Ini Begitu Menghancurkan

Perumahan bertingkat tinggi di Hong Kong memadati ribuan penduduk dalam ruang sempit, sehingga menyulitkan evakuasi. Selama renovasi, perancah bambu dan jaring plastik merupakan hal yang umum dalam konstruksi di Hong Kong, tetapi keduanya dapat menjadi bahan bakar dalam kebakaran.

Banyak warga lanjut usia kesulitan melarikan diri dengan cepat. Laporan menunjukkan alarm tidak berfungsi dan rute pelarian pun terganggu.

Dampak yang Lebih Luas

Tragedi ini merupakan kebakaran bangunan tempat tinggal paling mematikan di dunia sejak tahun 1980. Tragedi ini telah memicu kemarahan publik dan memicu kembali perdebatan mengenai aturan keselamatan bangunan di Hong Kong, terutama terkait perancah dan praktik renovasi. Komunitas internasional, termasuk Filipina, berduka atas para korban dan mendesak pertanggungjawaban.

Bencana ini adalah pengingat nyata akan risiko yang ditimbulkan oleh kehidupan berdensitas tinggi yang dikombinasikan dengan standar keselamatan yang lemah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *