QRIS vs Amerika Serikat: Inovasi Finansial atau Ancaman bagi Raksasa Global?
Sistem pembayaran digital di Indonesia sedang jadi sorotan global—bahkan sampai membuat Amerika Serikat angkat suara. Bukan karena gagal, justru karena terlalu berhasil. Sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang dibuat Bank Indonesia kini disebut-sebut sebagai “ancaman” bagi perusahaan pembayaran asing seperti Visa dan Mastercard. Tapi, apakah ini bentuk proteksi nasional… atau justru strategi cerdas menghadapi masa depan ekonomi digital?
Apa yang Dipermasalahkan AS?
Dalam laporan United States Trade Representative (USTR) 2024, pemerintah AS menyoroti keberadaan sistem QRIS dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) sebagai “potensi hambatan perdagangan.” Alasannya? QRIS dinilai membatasi ruang gerak penyedia jasa pembayaran asing, sehingga bisa mengganggu dominasi global pemain besar seperti Visa dan Mastercard.
Padahal, QRIS hadir bukan untuk mematikan kompetisi, tapi justru menyederhanakan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat—khususnya pelaku UMKM dan pengguna domestik yang butuh solusi efisien dan terjangkau.
QRIS: Solusi Lokal, Dampak Global

Sejak diluncurkan, QRIS berhasil menyatukan berbagai sistem pembayaran digital dalam satu standar. Mulai dari transaksi warung, marketplace, hingga pembayaran lintas negara (cross-border), QRIS menawarkan kemudahan dan efisiensi. Ditambah lagi, pengguna tak lagi perlu berpindah-pindah aplikasi atau bank—cukup scan, bayar, selesai.
Bahkan kini, QRIS sudah bisa digunakan di luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, hingga Singapura. Ini menjadikan QRIS bukan hanya alat transaksi domestik, tapi juga bagian dari sistem pembayaran global yang lebih inklusif dan berbasis kolaborasi antar-negara Asia.
Mengapa Sistem Pembayaran QRIS Membuat AS khawatir?
Respons Amerika Serikat bisa dibaca sebagai kekhawatiran akan tergesernya dominasi sistem pembayaran global mereka. Di banyak negara berkembang, adopsi teknologi finansial lokal seperti QRIS makin populer karena lebih relevan, hemat biaya, dan cepat beradaptasi dengan kebutuhan pengguna.
Sementara sistem besar seperti Visa dan Mastercard cenderung lebih mahal dan kompleks, terutama bagi pelaku usaha kecil. Maka, QRIS bukan ancaman—melainkan jawaban atas kebutuhan akan ekosistem pembayaran yang inklusif, efisien, dan mandiri.
Indonesia: Terbuka, Tapi Tetap Mandiri
Pemerintah Indonesia menanggapi isu ini dengan tenang dan tegas. Prinsipnya sederhana: inovasi digital harus mendukung kemandirian ekonomi nasional, tapi tetap terbuka untuk kerja sama global. Selama tujuannya memperkuat inklusi keuangan dan menjaga kepentingan masyarakat, QRIS dan sistem pembayaran lokal lainnya akan terus dikembangkan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Dhanmayanti, menyampaikan bahwa implementasi QRIS bukan bentuk proteksionisme, melainkan bagian dari strategi menjaga efisiensi, stabilitas, dan kedaulatan sistem pembayaran nasional. Menurutnya, sistem ini dirancang untuk memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa menutup peluang kolaborasi internasional.
“Kami terbuka untuk kerja sama dengan siapa pun, tapi sistem yang dibangun tetap harus berpihak pada kepentingan nasional dan kemudahan masyarakat.”
— Destry Dhanmayanti, Deputi Gubernur Senior BI
Dalam konteks ini, QRIS bukan hanya alat transaksi, tapi juga simbol dari kemandirian dan visi jangka panjang Indonesia di tengah kompetisi ekonomi digital global.
Apa Artinya Bagi Pengguna & Pelaku Bisnis?
Sebagai pelaku usaha, eksportir, pelancong, atau siapa pun yang bertransaksi lintas negara, hadirnya QRIS dan GPN memberikan alternatif baru yang lebih hemat biaya dan user-friendly. Di sinilah peran platform seperti Adaremit semakin relevan—kami hadir sebagai penghubung solusi pembayaran global dan lokal yang efisien, aman, dan transparan.
QRIS Bukan Ancaman, Tapi Pilihan
Teknologi berkembang untuk memecahkan masalah nyata. QRIS adalah salah satu contoh terbaik dari solusi lokal yang menjawab tantangan global. Ketimbang dipandang sebagai “ancaman”, seharusnya sistem seperti ini dianggap sebagai dorongan bagi industri pembayaran dunia untuk lebih inklusif dan inovatif.
QRIS, Adaremit, dan masa depan ekonomi digital—kita tidak sedang menutup diri, kita sedang membangun jalan sendiri.
Butuh kirim uang ke luar negeri dengan efisien dan transparan?
Yuk, gunakan Adaremit—solusi terpercaya untuk transaksi internasional yang cepat dan aman.