Sepanjang sejarah, emas selalu diakui sebagai aset berharga. Beberapa catatan paling awal menggambarkan emas sebagai sesuatu yang diinginkan, baik sebagai bentuk seni namun juga sebagai bentuk mata uang. Sejak koin emas pertama kali dibuat sekitar tahun 550 SM, koin tersebut menjadi fondasi penting bagi sistem moneter kita. Namun, harta karun yang mengandung emas telah ditemukan sejak tahun 4000 SM. Artinya, relevansi aset ini telah lama dikaitkan dengan kekuasaan dan kekayaan. Bahkan ketika negara-negara beralih dari koin emas dan beralih ke uang kertas, ‘standar emas’ berarti bahwa mata uang kertas ini masih memiliki kaitan penting dengan emas.
Dengan ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang masih lebih tinggi dari yang seharusnya, banyak konsumen merasa khawatir dengan keuangan mereka.
Bagi sebagian orang, emas telah lama dikenal sebagai investasi yang aman dan bisa menjadi solusi.
Haruskah Anda Berinvestasi Emas?
Jika Anda khawatir tentang inflasi dan bencana lainnya, emas mungkin menawarkan Anda tempat berinvestasi yang aman. Meskipun dalam jangka pendek emas bisa sama fluktuatifnya dengan saham, dalam jangka panjang, emas mampu mempertahankan nilainya dengan sangat baik.
Bergantung pada preferensi dan kemampuan Anda terhadap risiko, Anda dapat memilih untuk berinvestasi dalam emas fisik, saham emas, ETF emas, dan reksa dana, atau kontrak berjangka dan opsi spekulatif. Terlepas dari bentuk emas yang Anda pilih, sebagian besar penasihat menyarankan Anda mengalokasikan tidak lebih dari 10% portofolio Anda ke dalamnya.
Segala bentuk investasi membawa risiko. Emas tidak berbeda. Namun pasar emas yang unik tidak bisa memaafkan dan membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya. Hal ini membuat ETF emas dan reksa dana menjadi pilihan paling aman bagi sebagian besar investor yang ingin menambah stabilitas dan kilau emas pada portofolionya.
Cara berinvestasi emas
Ada banyak cara untuk membeli emas. Anda dapat membeli emas batangan atau emas batangan, membuka IRA emas, atau berinvestasi dalam ETF emas, dan strategi lainnya. Anda juga dapat membeli saham atau kontrak berjangka pertambangan emas, tergantung pada tingkat risiko yang ingin Anda ambil.
Namun, jika Anda memilih emas fisik, ingatlah: Membeli emas dalam jumlah lebih banyak atau membeli emas batangan daripada koin. Ini mungkin menurunkan harga per ons Anda, jadi pastikan dan jelajahi beberapa cara sebelum melanjutkan. Anda juga harus memperhitungkan biaya transportasi, penyimpanan, dan asuransi investasi Anda.
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih menginvestasikan uangnya pada emas dibandingkan aset lain, termasuk dolar,” kata Pengamat Pasar Bank Himpunan Saudara Ruly Nova di sini.
Emas masih menjadi pilihan safe haven bagi investor untuk menjaga nilai asetnya.